Pages

Pengikut

Tentangku

Wasis DPCoorporation. Diberdayakan oleh Blogger.

FECEBOOK

Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek

Minggu, 12 Mei 2013


Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek


Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah bergeser orientasinya dari obat ke pasien yang mengacu kepada Pharmaceutical Care. Kegiatan pelayanan kefarmasian yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi menjadi pelayanan yang komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dari pasien.
Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku agar dapat melaksanakan interaksi langsung dengan pasien.
Bentuk interaksi tersebut antara lain adalah melaksanakan pemberian informasi, monitoring penggunaan obat untuk mengetahui tujuan akhirnya sesuai harapan dan terdokumentasi dengan baik. Apoteker harus memahami dan menyadari kemungkinan terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) dalam proses pelayanan.
Oleh sebab itu apoteker dalam menjalankan praktek harus sesuai standar. Apoteker harus mampu berkomunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam menetapkan terapi untuk mendukung penggunaan obat yang rasional. Sebagai upaya agar para apoteker dapat melaksanakan pelayanan kefarmasian dengan baik, Ditjen Yanfar dan Alkes, Departemen Kesehatan bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) menyusun standar pelayanan kefarmasian di apotek. Hal ini sesuai dengan standar kompetensi apoteker di apotek untuk menjamin mutu pelayanan kefarmasian kepada masyarakat.
Tujuan
Standar Pelayanan Kefarmasian di apotek disusun:
1. Sebagai pedoman praktek apoteker dalam menjalankan profesi.
2. Untuk melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional
3. Melindungi profesi dalam menjalankan praktik kefarmasian
Pengertian
  1. Apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat.
  2. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker.
  3. Sediaan farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetika
  4. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan selain obat dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
  5. Alat kesehatan adalah bahan, instrumen aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah,mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan/atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.
  6. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
  7. Perlengkapan apotek adalah semua peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan pelayanan kefarmasian di apotek.
  8. Pharmaceutical care adalah bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
  9. Medication record adalah catatan pengobatan setiap pasien.
  10. Medication error adalah kejadian yang merugikan pasien akibat pemakaian obat selama dalam penanganan tenaga kesehatan yang sebetulnya dapat dicegah.
  11. Konseling adalah suatu proses komunikasi dua arah yang sistematik antara apoteker dan pasien untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan obat dan pengobatan.
  12. Pelayanan residensial (Home Care) adalah pelayanan apoteker sebagai care giver dalam pelayanan kefarmasian di rumah-rumah khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan terapi kronis lainnya.
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
1. Sumber Daya Manusia
Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang profesional. Dalam pengelolaan apotek, apoteker senantiasa harus memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, mampu berkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisipliner, kemampuan mengelola SDM secara efektif, selalu belajar sepanjang karier dan membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan.
2. Sarana dan Prasarana
  1. Apotek berlokasi pada daerah yang dengan mudah dikenali oleh masyarakat. Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis kata apotek.       Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota masyarakat. Pelayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang terpisah dari aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya, hal ini berguna untuk menunjukkan integritas dan kualitas produk serta mengurangi resiko kesalahan penyerahan.
  2. Masyarakat harus diberi akses secara langsung dan mudah oleh apoteker untuk memperoleh informasi dan konseling.
  3. Lingkungan apotek harus dijaga kebersihannya.
  4. Apotek harus bebas dari hewan pengerat, serangga. Apotek memiliki suplai listrik yang konstan, terutama untuk lemari pendingin.
Apotek harus memiliki:
  1. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien.
  2. Tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien, termasuk penempatan brosur/ materi informasi.
  3. Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan catatan medikasi pasien.
  4. Ruang racikan.
  5. Tempat pencucian alat.
  6. Perabotan apotek harus tertata rapi, lengkap dengan rak-rak penyimpanan obat dan barang-barang lain yang tersusun dengan rapi, terlindung dari debu, kelembaban dan cahaya yang berlebihan serta diletakkan pada kondisi ruangan dengan temperatur yang telah ditetapkan.
3. Sediaan Farmasi dan Perbekalan Kesehatan lainnya.
    Pengelolaan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku meliputi: perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan pelayanan. Pengeluaran obat memakai sistim FIFO (first in first out) dan FEFO (first expire first out)
  1. Perencanaan.Dalam membuat perencanaan pengadaan sediaan farmasi perlu diperhatikan:
    1. Pola penyakit
    2. Kemampuan masyarakat.
    3. Budaya masyarakat.
  2. Pengadaan.Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka pengadaan pediaan farmasi harus melalui jalur resmi sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku.
  3.  Penyimpanan.
    1. Dalam hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadah
    2. Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik.
    3. Wadah baru, wadah sekurang kurangnya memuat nama obat, nomor batch dan tanggal kadaluarsa.
    4. Semua bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak dan menjamin kestabilan bahan.
  4. Administrasi.Dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu dilaksanakan kegiatan administrasi yang meliputi:
    1. Administrasi Umum: pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
    2. Administrasi Pelayanan: pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien, pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat.
PELAYANAN
  1. Pelayanan Resep
    1. Skrining ResepApoteker melakukan skrining resep meliputi :
      1. Persyaratan Administratif :
        • Nama, SIP dan alamat dokter
        • Tanggal penulisan resep
        • Tanda tangan/paraf dokter penulis resep
        • Nama, alamat, umur, jenis kelamin dan berat badan pasien
        • Cara pemakaian yang jelas
        • Informasi lainnya
      2. Kesesuaian farmasetik : bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas, inkompatibilitas, cara dan lama pemberian
      3. Pertimbangan klinis : adanya alergi, efek samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain lain). Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlumenggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.
    2. Penyiapan obat.
    3.  
      1. Peracikan.Merupakan kegiatan menyiapkan menimbang, mencampur, mengemas dan memberikan etiket pada wadah. Dalam melaksanakan peracikan obat harus dibuat suatu prosedur tetap dengan memperhatikan dosis, jenis dan jumlah obat serta penulisan etiket yang benar.
      2. Etiket.Etiket harus jelas dan dapat dibaca.
      3. Kemasan Obat yang DiserahkanObat hendaknya dikemas dengan rapi dalam kemasan yang cocok sehingga terjaga kualitasnya.
      4. Penyerahan Obat.Sebelum obat diserahkan pada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker disertai pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien.
      5. Informasi Obat.Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana, dan terkini. Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi: cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi.
      6. Konseling.Apoteker harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan obat yang salah. Untuk penderita penyakit tertentu seperti kardiovaskular, diabetes, TBC, asma dan penyakit kronis lainnya, apoteker harus memberikan konseling secara berkelanjutan.
      7. Monitoring Penggunaan Obat.Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus melaksanakan pemantauan penggunaan obat, terutama untuk pasien tertentu seperti kardiovaskular, diabetes, TBC, asma, dan penyakit kronis lainnya.
      8. Promosi dan Edukasi.Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker harus memberikan edukasi apabila masyarakat ingin mengobati diri sendiri (swamedikasi) untuk penyakit ringan dengan memilihkan obat yang sesuai dan apoteker harus berpartisipasi secara aktif dalam promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu diseminasi informasi, antara lain dengan penyebaran leaflet /brosur, poster, penyuluhan, dan lain lainnya.
  2. Pelayanan Residensial (Home Care).Apoteker sebagai care giver diharapkan juga dapat melakukan pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Untuk aktivitas ini apoteker harus membuat catatan berupa catatan pengobatan (medication record).
EVALUASI MUTU PELAYANAN
Indikator yang digunakan untuk mengevaluasi mutu pelayanan adalah:
  1. Tingkat kepuasan konsumenDilakukan dengan survei berupa angket atau wawancara langsung.
  2. Dimensi waktuLama pelayanan diukur dengan waktu ( yang telah ditetapkan).
  3. Prosedur Tetap ( Protap )Untuk menjamin mutu pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan.
Disamping itu prosedur tetap bermanfaat untuk:
  1. Memastikan bahwa praktik yang baik dapat tercapai setiap saat;
  2. Adanya pembagian tugas dan wewenang;
  3. Memberikan pertimbangan dan panduan untuk tenaga kesehatan lain yang bekerja di apotek;
  4. Dapat digunakan sebagai alat untuk melatih staf baru;
  5. Membantu proses audit.
Prosedur tetap disusun dengan format sebagai berikut:
  1. TujuanMerupakan tujuan protap.
  2. Ruang lingkupBerisi pernyataan tentang pelayanan yang dilakukan dengan kompetensi yang diharapkan.
  3. HasilHal yang dicapai oleh pelayanan yang diberikan dan dinyatakan dalam bentuk yang dapat diukur.
  4. PersyaratanHal hal yang diperlukan untuk menunjang pelayanan.
  5. ProsesBerisi langkah-langkah pokok yang perlu dilkuti untuk penerapan standar.Sifat protap adalah spesifik mengenai kefarmasian.
Sumber : Ditjen Binfar & Alkes
http://apotekkita.com/2008/07/23/standar-pelayanan-kefarmasian-dl-apotek/

Kurang Tidur Pengaruhi Prestasi Murid

Kurang Tidur Pengaruhi Prestasi Murid

dok.BBC Indonesia Ponsel pintar mengurangi waktu tidur anak, terutama di negara maju.
KOMPAS.com - Kurang tidur merupakan faktor penting di balik menurunnya prestasi anak di sekolah. Demikian temuan para peneliti yang mengkaji lamanya anak tidur dan prestasi mereka di sekolah di berbagai negara.

Anak-anak yang kurang tidur terutama di jumpai di negara-negara maju dan para ahli mengkaitkan kecenderungan ini dengan makin seringnya anak berinteraksi dengan komputer dan telepon genggam pintar. Banyak anak di negara maju yang menggunakan ponsel pintar atau komputer hingga larut malam.

Kurang tidur terbukti sangat mengganggu konsentrasi anak, sehingga guru harus melambatkan penyampaikan materi pelajaran.

Tidur sangat diperlukan
Kajian yang dilakukan para peneliti di Boston College menunjukkan jumlah terbesar anak yang kurang tidur ada di Amerika Serikat yang mencapai 73% di antara anak usia 9-10 tahun, sementara yang berusia 13-14 tahun angkanya mencapai 80%.

Rata-rata internasional untuk dua kelompok usia tersebut masing-masing adalah 47% dan 57%.

Anak-anak di Selandia Baru, Arab Saudi, Australia, Inggris, Irlandia, dan Prancis juga tergolong kurang tidur. Sementara anak di Azerbaijan, Kazakhstan, Portugal, Republik Ceko, Jepang, dan Malta masuk ke daftar yang mendapatkan waktu tidur yang cukup.

"Anak sangat memerlukan tidur. Jika guru melaporkan sebagian murid di kelas kekuarangan tidur, jelas ini akan berpengaruh terhadap prestasi secara keseluruhan," kata Chad Minnich, peneliti di Boston College.
 
sumber : kompas.com

Metode Brainstorming Untuk Himpun ide Siswa

Metode Brainstorming Untuk Himpun Ide Siswa
Metode Brainstorming Untuk Himpun Ide Siswa
Metode brainstorming adalah teknik mengajar yang dilaksanakan guru dengan cara melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab, menyatakan pendapat, atau memberi komentar sehingga memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru .

Tokoh yang mempopulerkan metode brainstorming adalah Alex F. Osborn yang dalam bukunya Applied Imagination itu disebut juga dengan metode sumbang saran. Metode brainstorming merupakan suatu bentuk metode diskusi guna menghimpun ide atau gagasan, pendapat, dan pengalaman siswa.

Teknik ini hanya untuk menghasilkan gagasan yang mencoba mengatasi segala hambatan dan kritik. Kegiatan ini mendorong munculnya banyak ide, termasuk ide yang nyleneh, liar, dan berani dengan harapan bahwa gagasan tersebut dapat menghasilkan ide yang kreatif.

Metode brainstorming bertujuan untuk menghimpun ide, pendapat, informasi, pengalaman semua siswa yang sama atau berbeda. Hasil akhirnya lantas dijadikan peta info, peta pengalaman, atau peta ide (mindmap) untuk evaluasi. Metode ini menguras habis apa yang dipikirkan para siswa di dalam menanggapi permasalahan yang dilontarkan guru di kelas.

Langkah-langkah Penerapan Metode Brainstorming
  • Pemberian informasi dan motivasi. Pada tahap ini guru menjelaskan masalah yang akan dibahas dan latar belakangnya, kemudian mengajak siswa agar aktif untuk memberikan tanggapannya.
  • Identifikasi. Siswa diajak memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang diberikan siswa ditampung, ditulis dan jangan dikritik. Pemimpin kelompok dan peserta dibolehkan mengajukan pertanyaan hanya untuk meminta penjelasan.
  • Klasifikasi. Mengklasifikasi berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa juga berdasarkan struktur/faktor-faktor lain.
  • Verifikasi. Kelompok secara bersama meninjau kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahan yang dibahas. Apabila terdapat kesamaan maka yang diambil adalah salah satunya dan yang tidak relevan dicoret. Namun kepada pemberi sumbang saran bisa dimintai argumentasinya.
  • Konklusi (Penyepakatan). Guru/pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat.

Tugas guru dalam pelaksanaan metode brainstorming:
  • Memberikan masalah yang mampu merangsang pikiran siswa, sehingga mereka tertarik untuk menanggapinya.
  • Tidak boleh mengomentari atau mengevaluasi bahwa pendapat yang dikemukakan oleh siswa itu benar/salah.
  • Guru tidak perlu menyimpulkan permasalahan yang telah ditaggapi siswa.
  • Guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa, dan memastikan semua siswa di dalam kelas mendapat giliran.
  • Memberikan pertanyaan untuk memancing siswa yang kurang aktif menjadi tertarik.

Tugas siswa dalam pelaksanaan metode brainstorming:
  • Menanggapi masalah dengan mengemukakan pendapat, komentar, mengajukan pertanyaan, atau mengemukakan masalah baru.
  • Belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik.
  • Berpartisipasi aktif, dan berani mengemukakan pendapatnya.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Brainstorming
Kelebihan metode brainstorming adalah penggunaan kapasitas otak dalam menjabarkan gagasan atau menyampaikan suatu ide. Dalam proses brainstorming, seseorang akan dituntut untuk mengeluarkan semua ide sesuai dengan kapasitas wawasan dan psikologisnya. Sebagai mana metode mengajar lainnya, metode brainstorming juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan metode brainstorming antara lain:
  • Siswa berfikir untuk menyatakan pendapat.
  • Melatih siswa berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
  • Merangsang siswa untuk selalu siap berpendapat yang berhubungan dengan masalah yang diberikan oleh guru.
  • Meningkatkan partisipasi siswa dalam menerima pelajaran.
  • Siswa yang kurang aktif mendapat bantuan dari temannya yang sudah pandai atau dari guru.
  • Terjadi persaingan yang sehat.
  • Anak merasa bebas dan gembira.
  • Suasana demokratis dan disiplin dapat ditumbuhkan.
  • Meningkatkan motivasi belajar.

Kekurangan metode brainstorming antara lain:
  • Memerlukan waktu yang relatif lama.
  • Lebih didominasi oleh siswa yang pandai.
  • Siswa yang kurang pandai (lambat) selalu ketinggalan.
  • Hanya menampung tanggapan siswa saja.
  • Guru tidak pernah merumuskan suatu kesimpulan.
  • Siswa tidak segera tahu apakah pendapat yang dikemukakannya itu betul atau salah.
  • Tidak menjamin terpecahkannya suatu masalah.
  • Masalah bisa melebar ke arah yang kurang diharapkan.

Kekurangan di atas bisa diatasi jika guru atau pemimpin kelompok bisa membaca situasi dan menguasai kelas dengan baik untuk mencari solusi. Guru harus bisa menjadi penengah dan mengatur situasi dalam kelas sebaik mungkin dengan cara benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan dan merencanakan kegiatan belajar dengan baik.

Sumber: gurukelas.com

Tes CPNS Akan Digelar Serentak Agustus 2013

Tes CPNS Akan Digelar Serentak Agustus 2013
 







Tes penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) secara nasional akan digelar pada Agustus 2013. Diperkirakan tahun ini sekitar 110 ribu PNS memasuki masa pensiun. Pemerintah berencana membuka pengadaan CPNS baru sebanyak 169 ribu orang tahun ini. Jumlah itu sudah termasuk program penyelesaian pegawai honorer yang masih tersisa.

Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) saat ini masih menunggu usulan kebutuhan CNPS dari daerah. Setiap daerah harus mengusulkan berapa jumlah CPNS yang dibutuhkannya. Kemenpan-RB masih akan melakukan penentuan kuota formasi jurusan dan usulan dari daerah.

Jumlah Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kategori 2 yaitu yang tidak digaji dari APBN/APBD, jumlahnya mencapai 500 ribu. Setelah ditentukan jumlah kuota yang akan diterima untuk PTT K2, akan lakukan tes untuk pada Juli atau Agustus. Sementara untuk formasi dari umum akan diterima sekitar 60 ribu CPNS

"Untuk penerimaan dari kategori umum 60 ribuan," kata Wamen PAN-RB Eko Prasojo dikutip dari Tribunnews.com (10/05/2013)

Tes penerimaan Pegawai Tidak Tetap (PTT) Kategori 2, akan disamakan dengan tes penerimaan reguler, diantaranya tes kepribadian, tes potensi akademik dan tes wawasan kebangsaan. Tes CPNS ini akan dilaksanakan serentak pada Agustus 2013.

Untuk penerimaan CPNS dari pelamar umum dibagi untuk pemerintah pusat dan daerah. Penerimaan pegawai disesuai kebutuhan pemerintah pusat dan daerah. Wamen PAN-RB memperkirakan perekrutan pegawai tahun 2014 kurang lebih sama dengan penerimaan tahun ini. Baru pada tahun 2015 bisa lebih leluasa setelah pegawai honor mendapat prioritas.

Beras Hitam

Rabu, 01 Mei 2013

Beras Hitam

Beras Hitam
beras hitam
beras hitam
Beras hitam ini memiliki nama berbeda-beda, tergantung dimana beras hitam tersebut berada. Di Solo, dikenal dengan Beras  Wulung, di Sleman dengan nama Cempo Ireng atau Beras Jlitheng, di Bantul disebut Beras Melik dan di kawasan  Cibeusi  Subang, beras ini dikenal Beas Gadog. Jaman dahulu konon, hanya Petani istimewa saja yang ditunjuk  untuk menanam beras ini, karena khusus untuk keluarga kraton saja. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta siap untuk bekerjasama apabila diperlukan.
Sampai saat ini masih belum diketahui, apakah beras hitam dengan nama sebutan yang berbeda-beda tersebut plasma nutfahnya sama atau memang berbeda. Yang jelas beras hitam ini memiliki keistimewaan, diantaranya selain umur panennya yang panjang yaitu 5 bulan, mempunyai rasa nasi enak, pulen, wangi dan memiliki kandungan mineral antosianin yang sangat baik untuk kesehatan, sehingga bisa disamakan dengan citarasa para bangsawan.
Bahkan orang China kuno telah mengenal beras hitam ini sebagai beras terlarang, artinya tidak boleh sembarang orang dapat memakannya, hanya kalangan istana dan orang tertentu saja yang boleh memakannya, karena kaya nutrisi. Beras hitam di China saat ini berfungsi sebagai obat dan bahan pangan, tatapi hampir punah dan sangat langka keberadaannya.
Akhir-akhir ini peminat beras hitam semakin banyak, padahal harga beras hitam ini lebih mahal dari beras merah, apalagi beras putih. Barangkali peluang ini dapat dimanfaatkan untuk bisnis di bidang budidaya beras hitam, sekaligus “menguri-uri” beras peninggalan dari nenek moyang kita sendiri agar tidak menjadi punah. Bila permintaan pasar meningkat, tentu akan memotivasi para petani untuk menanam beras hitam ini. Peneliti Kristamtini dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta siap untuk bekerjasama apabila diperlukan.

Budidaya Padi Merah

Budidaya Padi Merah

BAB I
PENDAHULUAN.
Padi beras merah merupakan salah satu jenis padi di Indonesia yang mengandung gizi yang tinggi. Penelitian di Cina menunjukkan bahwa ekstrak larutan beras merah mengandung protein, asam lemak tidak jenuh, beta-sterol, camsterol, stigmasterol, isoflavones, saponin, Zn dan Se, lovastrin, dan mevinolin-HMG-CoA. Unsur terakhir adalah reduktase inhibitor yang dapat mengurangi sintesis kolesterol di hati (Anonim, 2005). Menurut Departemen Kesehatan RI (1995) beras merah tumbuk mengandung protein 7,3%, besi 4,2%, dan vitamin B1 0,34%. Bubur beras merah dicampur susu merupakan resep mkanan bayi berumur 4 bulan sampai 1 tahun (Didi suardi, 2004)
            Berdasarkan kandungan gizinya maka padi beras merah sangat baik untuk daerah rawan pangan khususnya masyarakat yang berastatus  kurang gizi. Padi dengan kadar protein tinggi sangat bermanfaat dalam perbaikan gizi masyarakat. Selain itu mengkonsumsi beras merah dapat mencegah penyakit seperti kanker, kolesterol dan jantung koroner dengan biaya relatif sangat murah (Didi Suardi, 2005). Namun di Indonesia padi beras merah kurang mendapat perhatian dibandingkan padi beras putih. Bahkan konsumsi padi beras merah di Indonesia sangat terbatas. Di pasar tradisional, harga beras merah sama dengan harga beras putih yang kualitasnya cukup baik (Rp. 3000/kg), namun di toko swalayan harganya sama dengan beras kualitas terbaik (Rp.6.600/kg) (Didi Suardi, 2004).
            Jumlah padi beras merah sangat terbatas bahkan dari 184 varietas unggul yng telah dilepas baru satu varietas padi beras merah yaitu varietas Bahbuton yang berkulit ari (aleuron) merah, tahan terhadap blas (Pyricularia oryzae), agak tahan terhadap bakteri hawar daun (Xanthomonas oryzae) dan dilepas tahun 1985 (Irsal Las, 2004; Djunainah, 1993). Penelitian yang lebih intensif terhadap mutu padi beras merah diharapkan dapat memberikan sumbangan nyataterhadap ketahanan pangan dan perbaikan kualitas sumberdaya manusia. Selain itu faktor budidaya sangat mempengaruhi akan hasil produksi yang baik. Beberapa budidaya tanaman padi di daerah gunung kidul jogjakarta dengan sistem tugal yag sampai sekarang masih dilakukan.
a.    Morfologi
Nama Indonesia : Padi Beras Merah
Nama Latin        : Oryza nivara
Lokasi bahan      : Desa Pancakarya,Kecamatan Ajung,Kabupaten Jember.
Klasifikasi Tumbuhan padi biji merah :
Kingdom
             : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom
        : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi
         : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi
                   : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
                   : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)
Sub Kelas
            : Commelinidae
Ordo
                    : Poales
Famili
                  : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus
                  : Oryza
Spesies
                 : Oryza nivara
CIRI-CIRI MORFOLOGI :
  AKAR :
a.         Sistem perakaran serabut (Radix adventicia), karena tidak terdapat akar utama/ akar pokok dan digantikan oleh sejumlah akar yang ukurannya kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang.
  BATANG
a)      Batang berbentuk bulat (teres),
b)      Sifat batang beras merah yakni batang rumput (calmus),yaitu batang yang tidak keras, mempunyai ruas-ruas yang nyata dan seringkali berongga.
c)      Permukaan batang licin (laevis)
d)     Arah tumbuh batang tegak (erectus),yaitu arah tumbuhnya lurus ke atas.
e)      Warna batang hijau,namun pada pangkal batang berwarna merah. Semakin ke ujung berwarna hijau.
f)       Pertumbuhan batang dapat mencapai 2 meter.
  DAUN
1)      Daun padi beras merah termasuk daun tidak lengkap,karena hanya memiliki helaian daun (lamina) dan pelepah daun (vagina) saja.
2)      Memiliki alat tambahan pada daun yaitu lidah-lidah (ligula). Merupakan suatu selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara pelepah dan helaian daun. Alat ini berguna untuk mencegah masuknya air hujan kedalam ketiak antara batang dan pelepah daun, sehingga kemungkinan pembusukan dapat dihindarkan.
3)      Tipe lidah-lidah (ligula) pada padi beras merah yaitu ligula tipe selaput.
4)      Bangun/bentuk daun pada padi beras merah yaitu daun bentuk Pita (ligulatus).
5)      Ujung daun berbentuk runcing (acutus),pangkal daun berbentuk rata (truncatus),dan bertepi rata (integer). Memiliki pertulangan daun yang sejajar (rectinervis) dan permukaan daun yang berbulu halus (villosus) dan berdaging tipis.
6)      Daun berwarna hijau pada bagian tengah,namun pada bagian tepi,daun berwarna merah.
  BUAH
1)      Padi beras merah termasuk buah sejati tunggal yang kering (siccus) yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu speri kulit yang kering.
2)      Padi beras merah dibagi menjadi lebih spesifik lagi yaitu buah sejati tunggal yang kering jika masak tidak pecah (indehiscens), dan termasuk dalam Buah Padi (caryopsis) yaitu buah berdinding tipis,mengandung satu biji dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji. Oleh karena itu,biji yang sehari-hari kita makan,sebenarnya adalah buah.
Perbedaan padi beras merah dengan padi varietas lain berdasarkan ciri-ciri morfologi :
 Pada bagian pangkal batang,padi beras merah berwarna merah dan pada bagian ujung berwarna hijau.
 Pada bagian daun,padi beras merah berwarna merah pada bagian tepi daun,dan berwana hijau pada bagian tengah.
 Pertumbuhan padi beras merah dapat mencapi 2 meter.
b.    Manfaat
Beberapa zat gizi umumnya ditemukan di beras merah termasuk vitamin E, thiamin, magnesium, vitamin B6, dan serat. Selain ini, ada sekitar selusin lebih banyak vitamin dan mineral yang ditemukan dalam beras merah. Selain itu, beras merah mengandung sekitar empat kali jumlah serat makanan daripada rekan putih.
Sehubungan dengan kalori, nasi baik coklat dan putih telah hampir jumlah yang sama. Namun, jumlah kalori baik putih dan beras merah bisa bervariasi sedikit. Jenis gandum ras yang bersifat jangka pendek, panjang, atau lengket dapat berdampak jumlah kalori. Satu cangkir beras putih dimasak memiliki sekitar 223 kalori dibandingkan dengan satu cangkir beras merah yang memiliki sekitar 232 kalori. Seperti yang dapat Anda lihat, tidak ada banyak perbedaan ketika datang ke kalori.
Serupa dengan kalori, kedua jenis beras juga memiliki jumlah yang hampir sama protein dan karbohidrat per porsi. Sungguh, perbedaan utama antara kedua adalah jumlah serat, vitamin, dan mineral bahwa cokelat memiliki bila dibandingkan dengan nasi putih.
Siapa saja yang menderita diabetes pasti harus menghindari nasi putih karena dapat menyebabkan lonjakan dalam tingkat gula darah. Selain itu, siapapun yang ingin menurunkan berat badan harus memilih coklat karena penambahan jumlah serat dan nutrisi lainnya. Sementara nasi putih tidak masih memiliki nilai gizi, beras merah adalah pilihan yang lebih baik bagi setiap orang yang sadar kesehatan.
BAB II
TUJUAN
1.      Sebagai tugas terstruktur mata kuliah Teknologi Tanaman Pangan Utama.
2.      Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetaahui cara budidaya padi khususnya padi merah di daerah Gunung Kidul Yogyakarta.
3.      selajutnya agar mahasiswa megetahui apakah budidaya yang dilakukan sudah benar atau belum, dan selain itu juga sebagai pembahasan dalam mata kuliah Tanaman Pangan Utama.

BAB III
CARA BUDIDAYA
Daerah Gunung kidul termasuk derah yang tandus dengan lahan sebagian besar adalah bebatuan. Untuk budiaya padipun hanya mengandalkan air tadah hujan dengan sistem tugal, berikut adalah cara bercocok tanam  padi merah dengan sistem tugal mulai dari persiapan lahan,penanaman, pemeliharaan dan pemanenan.
1.      Persiapan Lahan
a.       Lahan dibersihkan dari tanaman penggangu dan rumput dari sisa tanaman atau gulma liar.
b.      Kemudian hanya di cangkul tanpa digaru atau di bajak (minimum tilage)
c.       Pemberian pupuk, biasanya menggunakan pupuk kandang.
2.      Penanaman
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan setelah dua atau tiga kali turun hujan di bulan Oktober-November. Penanaman dilakukan dengan cara:
a.       Penanaman padi adalah sistem TABELA atau tanam benih langsung.
b.      Pemberian lubang menggunakan tongkat kayu untuk menanam benih dengan kedalaman 3-5 cm dan jarak 20x20 cm.
c.       Setiap lubang yang sudah di tugal di beri benih sebanyak 4-7 benih.
d.      Kemudian tanah ditutup kembali.
3.      Pemeliharaan
a.       Penyulaman
Dilakukan pada umur 1-3 minggu setelah tanam dengan mengganti tanaman yang mati atau terlihat tidak sehat.
b.      Penyiangan
Pada pemeliharaan hanya dilakukan penyiangan rumput, tanpa ada pengairan karena hanya mengandalkan air tadah hujan. Penyianagan dilakukan secara mekanis dengan cangkul kecil, sabit atau dengan tangan waktu tanaman berumur 3-4 minggu dan 8 minggu. Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan pertama dan 1-2 minggu sebelum muncul malai
c.       pengendalian hama dan penyakit
dilakukan apabila tingkat serangan > 5 %, dilakukan penyemprotan dengan pestisida. Apabila < 5 % tingkat serangannya, maka dilakukan pengendalian secara manual
Pemupukan biasanya menggunakan pupuk organik atau anorganik, pupuk organik dengan pupuk kandang yang diberikan kepada tanaman setelah berumur tiga minggu.dan pupuk anorganik seperti urea, TSP dan KCL. . Pupuk TSP dan KCl diberikan saat tanam dan urea pada 3-4 minggu dan 8 minggu setelah tanam.
d.      Pemanenan
Padi merah mempunyai umur panen sekitar 5-6 bulan setelah tanam. Pemanenan padi merah didaerah gunung kidul yogyakarta dilakukan dengan menggunakan ani-ani atau arit. Pemetikan biasanya oleh para ibu-ibu dan upah pemanenan yaitu bukan dibayar dengan uang melainkan dengan bagi hasil untuk setiap padi yang dipanen.  Jika penggunaan arit petani memotong tanaman padi pada batang sekitar 10 cm dari pangkal batang, dan pemanenan dengan cara ini biasanya laki-laki yang melakukannya.
BAB IV
PEMBAHASAN
Padi merah memerlukan penanganan budidaya secara baik, tentunya untuk memperoleh hasil produksi yang besar atau baik. Mengingat harga jual beras merah yang relatif mahal dari pada beras putih sehingga beras merah menjadi tanaman padi yang unggul di daerah yogyakarta. Sistem penanaman padi Tabela adalah langsung menanam padi langsung di ladang tanpa penyemaian terlebih dahulu. Biasanya penanaman dengan menggunakan sistem TABELA pada penggunaan lahan tadah hujan atau susah denga air. Dan air hujanlah yang menjadi andalan utuk budidaya tanaman padi. Melihat cara budidaya pertanian padi di daerah Gunung Kidul Yogyakarta dengan sistem tugal dan TABELA sudah bagus. Dari segi penanaman dan pemanenanpun sudah sama dengan apa yang ada di literatur. Pemupukanpun sudah tepat, artinya untuk beberapa petani didaerah Gunung Kidul tau dan memperhatikan pertumbuhan padinya.Akan tetapi ada beberapa petani yang kurang memperhtikan untuk pemupukan. Pemberian pupuk hanya mengandalkan pupuk Kandang yang belum mengalami dekomposisi sempurana. Ini terjadi karena beberapa kendala salah satunynya yaitu SDM tentang  pengetahuan. Dan beberapa hal yang harus di perhatikan yaitu :
  
1.      Penyiangan/ olah tanah
Selama ini telah berkembang semacam kepercayaan di kalangan pertanian bahwa penyiapan lahan dengan cara mengolah secara intensif adalah cara yang terbaik dalam penyiapan lahan yang mendukung tercapai hasil terbaik. Cara olah tanah intensif ini juga dikenal dengan istilah olah tanah sempurna atau olah tanah secara konvensional. Pada saat ini, lahan dipersiapkan dengan cara pencangkulan sampai dua kali, kemudian dilanjutkan dengan proses penyisiran atau penghalusan. Dengan demikian praktis semua bagian permukaan yanah untuk tempat tumbuh tanaman tak ada yang terlewat dari sentuhan ”olahan” manusia. Namun, belakangan ini diketahui bahwa cara penyiapan lahan secara konvensional seperti itu banyak terdapat kelemahan. Kelemahan tersebut seperti di bawah ini :
1.      Tanah yang diolah dapat menyebabkan rusaknya lapisan top soil sehingga produktivitasnya cenderung menurun.
2.      sering mengakibatkan tanah mudah sekali tererosi.
3.      banyak menyerap biaya yang sebenarnya bisa dihemat.
4.      membutuhkan waktu lama untuk pengolahan.
Diantara petani terkadang jarang melakukan penyiangan secara benar, bahkan gulma ada yang terlambat dilakukan penyiangan atau bahkan tidak jarang petani yang melakukan penyiangan (mencabut rumput diantara tanaman padi). Padahal ini sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman padi. Karena denga pertumbuhan rumput yang lebih cepat dari pada pertumbuhan tanaman padi menyebabkan hara akan terserap oleh gulma. Sehingga prtumbuhan padi terhambat dan ini menyebabkan penurunan produksi tanaman padi merah.
2.      Pemupkan
Pupuk menjadi faktor penting terhadap pertumbuhan dan hasil produksi, pemberian pupuk yang kurang atau tidak tepat akan menyebabkan pertumbuhan tanaman itu terganggu. Terkadang ada sebagian petani yang tidak memperhatikan akan kaidah itu, terutama untuk pupuk kandang, masih banyak petani di daerah Gunung Kidul Yogyakarta yang memberikan pupuk kanndang belum terdekomposisi dengan sempurna, ini berdampak dengan penyerapan unsur hara terhadap tanaman. Tanaman tidak dapat menyerap unsur hara, karena mikro organisme pengurai masih membutuhkan bahan organik tersebut untuk diuraikan.
Selain itu pemberian pupuk berimbang dan tepat waktu haruslah di perhatikan, misalnya jangan melakukan pemupukan jika hari hujan, ini mengakibatkan pupuk akan terbawa oleh air hujan.
3.      Pemanenan
Secara tidak sadar pemanenan sendiri yang dapat menurunkan hasil panen apalagi saat perontokan padi masih manual, dengan menggunakan bambu yang dibuat untuk perontokan.

BAB V
PENUTUP
a.       Kesimpulan
Produksi padi selalu diidentikkan dengan pengusahaan di lahan sawah. Padahal padi dapat dibudidayakan di lahan lain, misalnya lahan kering. Penanaman padi di lahan kering atau padi merah yang dapat dilahan yag tandus di daerah gunung Kidul Yogyakarta. Di lahan kering ini dapat menyumbang produksi padi yang patut diperhitungkan.
b.      Budidaya tanaman padi khususnya padi merah haruslah diperhatikan, peningkata SDM mungkin dapat mengatasi permasalahan pertanian saat ini, agar masyarakat dapat hidup lebih makmur dan sejahtera.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1996. Intensifikasi Padi Gogo. Departemen Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian; Ungaran
Noor, M. 1996. Padi Lahan Marginal. Penebar Swadaya; Bogor
Hantoro, F.R.P. 2007. Teknologi Budidaya Padi Gogo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Teguh Rahayu. 2000. Budidaya Tanaman Padi Dengan Teknologi Mig-6 plus. BPP Teknologi dan MiG-6 Plus
 

Blogger news

Most Reading